Tiga warna pada peci dan sorban al-Azhar, yakni merah (warna peci), putih (warna sorban yang meleilit peci) dan hitam (warna ekor peci yang terletak di bagian tengah ke arah belakang), sesungguhnya tidak terlepas dari tiga warna yang sama pada bendera Republik Arab Mesir. Berbagai sumber menyebutkan bahwa warna merah pada bendera Mesir bermakna harapan, kekuatan dan kegemilangan, warna putih bermakna kejernihan, sedangkan warna hitam mengingatkan pada masa penjajahan silam yang berhasil diakhiri oleh bangsa Mesir. Sehingga, sangat mungkin bila tiga warna pada peci dan sorban al-Azhar berkaitan erat dengan nilai-nilai kebangsaan Mesir, di mana nasionalisme tinggi rakyat Mesir sudah tidak perlu dipertanyakan lagi.
Hanya saja, tokoh kontroversial Mesir, Syekh Muhammad Abdullah Nashr, pernah berstatmen bahwa tiga warna tersebut berasal muasal dari tiga warna pada bendera Perancis, yakni merah, putih dan biru. Dikatakannya, Napoleon Bonaparte pernah mengenakannya dengan maksud mengelabui rakyat Mesir yang sedang dijajahnya di era ‘70-an. Akan tetapi, sejarah menyebutkan bahwa peci merah berekor hitam merupakan peci khas Mesir yang disebut dengan tarbusy. Meskipun, tarbusy sesungguhnya berasal dari negeri Maroko yang kemudian dipakai oleh para pejabat Dinasti Utsmaniyah dan selanjutnya sampai ke negeri Mesir. Ada pula yang melansir bahwa tarbusy berasal dari Turki ataupun Austria. Alhasil, karena tarbusy telah menjadi penutup kepala yang umum dipakai di Mesir, maka untuk membedakan para ulamanya, dalam hal ini ulama al-Azhar, adalah dengan cara menambahkan sorban putih di sekeliling tarbusy yang dikenakannya.
Yang paling menarik adalah apa yang dikemukakan Syekh Ali Jum’ah, sang ulama ternama al-Azhar sekaligus Mufti Mesir periode 2003-2013. Beliau menjelaskan bahwa para seniman muslim terdahulu memaknai setiap warna dengan makna-makna yang beragam, sehingga penggunaan sebuah warna dapat memberikan arti khusus dan meninggalkan kesan tersendiri. Misalnya, warna emas, menurut mereka, menandakan petunjuk dan pengetahuan, warna biru menandakan keluasan dan keabadian, warna hijau menandakan kemuliaan dan keagungan, warna hitam menandakan keluhuran dan derajat yang tinggi, warna putih menandakan kesucian dan ketulusan, sedangkan warna merah menandakan keindahan dan kebahagiaan. Berdasarkan imajinasi para seniman muslim tersebut, maka institusi al-Azhar telah memilih tiga warna untuk peci dan sorban yang dikenakan para ulamanya sebagai simbol yang melambangkan bahwasanya sosok ulama al-Azhar adalah pemuka agama yang berhati suci nan tulus (putih) serta berderajat sangat tinggi (hitam) karena senantiasa memudahkan dan selalu menebar keindahan (merah).
__________________________________
* Disampaikan di Musholla al-Abror Pancor Lombok Timur pada tanggal 12 September 2018.