Dalam rangka memperingati Isra’ Mi’raj Rasulullah Saw. beberapa pesan penting yang dapat dipetik dari peristiwa agung tersebut antara lain:
- Di awal surat al-Isra’, Allah Swt. berfirman: “Subhana” yang artinya: “Maha Suci“. Sehingga, pesan pertama dari Isra’ Mi’raj adalah mensucikan Allah dari segala sifat kelemahan. Tidak sebagaimana manusia yang penuh keterbatasan dan ketidakberdayaan. Sebuah mukjizat diturunkan oleh Allah semata-mata untuk melemahkan manusia agar ia menyadari betul kelemahan dan ketidakberdayaannya di hadapan Allah Swt. Yang Maha Kuasa atas segala-galanya. Dengan meyakini kekuasaan Allah serta kemahasucian-Nya dari kelemahan, maka seyogyanya manusia terus-menerus memohon apa saja kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
- Selanjutnya Allah berfirman: “Alladzi asra bi ‘abdihi” yang artinya: “Yang telah memperjalanan hamba-Nya“. Allah tidak mengatakan “yang telah memperjalankan nabi-Nya ataupun Rasul-Nya”, melainkan “yang telah memperjalankan hamab-Nya“. Sehingga, sebuah kejadian luar biasa dari Allah tidak hanya dianugerahkan kepada nabi maupun rasul, akan tetapi juga dapat dikaruniakan kepada siapa saja dari hamba-hamba-Nya yang betul-betul menghambakan diri dengan sungguh-sungguh kepada Allah Swt. Karena itulah terjadi karamah-karamah bagi para wali, sebab mereka adalah hamba-hamba Allah yang sesungguhnya. Karena Rasulullah Saw. merupakan hamba Allah yang tertinggi, maka kejadian luar biasa yang diterima beliaupun merupakan kejadian luar biasa (mukjizat) yang amat sangat tinggi (isra’ mi’raj). Penghambaan kepada Allah yang sesungguh-sungguhnya adalah yang betul-betul dijalankan semata-mata atas dasar cinta yang tulus serta kesadaran diri dan tanpa pamrih. Bila pesan pertama adalah pesan untuk meningkatkan akidah dan tauhid, maka pesan kedua dari isra’ mi’raj adalah pesan syariah untuk meningkatkan kualitas ibadah.
- Allah kemudian berfirman: “Lailan min al-Masjid al-Haram ila al-Masjid al-Aqsha” yakni “Dari Masjid Haram ke Masjid Aqsha“. Artinya, Rasulullah Saw. diperjalankan dari masjid ke masjid, sebagai isyarat dan pesan kepada umat Nabi Muhammad Saw. agar menghidupkan serta memakmurkan rumah-rumah Allah yakni masjid-masjid. Dengan sering mendatangi rumah pejabat maka rezeki pun dijamin lancar, maka lebih-lebih dengan selalu mendatangi rumah Yang Maha Kaya, Maha Pemurah lagi Maha Kuasa yaitu Allah Swt. tentu saja kegemilangan dunia-akhirat akan mudah diraihnya.
- Selama perjalanan isra’, Rasulullah Saw. menyempatkan diri untuk menemui saudara-saudara beliau (nabi-nabi lain) dan tidak berlalu (cuek) begitu saja mentang-mentang hendak menemui Allah Swt. Pesannya adalah menyambung silaturrahim dan saling mengunjungi sesama hamba Allah. Sibuk beribadah untuk memperkokoh hablun minallah tidak akan sempurna tanpa diiringi dengan memperkuat hubungan sesama manusia alias hablun minannas.
- Lalu Allah menyatakan: “Alladzi barakna haulawu” yakni “Yang telah kami berkati sekitarnya“. Artinya, Rasulullah Saw. saja mendatangi tempat yang nyata keberkahannya, maka sepatutnya umat beliaupun tidak bermalas-malasan mendatangi tempat-tempat berkah dan bertabarruk (mencari berkah), seperti ke makam-makam para wali, majelis-majelis ilmu, majelis-majelis zikir, mengambil berkah dari peninggalan-peninggalan orang-orang shalih dan sebagainya.
- Dan masih banyak lagi.
_____________________________
* Disampaikan sepanjang bulan Rajab tahun 1438 H. di berbagai masjid dan musholla sepulau Lombok; di Pancor, Sakra, Korleko, Lepak, Dasan Lekong, Jenggik, Mataram dan lain-lain.