Mufti Mesir periode 2003-2013, Syekh Ali Jum’ah, pernah menyusun sebuah kitab penting berjudul al-Mutasyaddidun yang secara spesifik dan tajam menolak paham-paham sekte Wahabi.
Sementara, Mufti Suriah, Syekh Ahmad Badruddin Hassun, pernah berfatwa: “Jangan pernah mau berdiskusi dengan orang-orang Wahabi, karena hati mereka telah tertutup untuk menerima sebuah kebenaran.”
Adapun ulama terkemuka Suriah yang wafat syahid karena dibom para teroris beberapa tahun lalu, Syekh Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buthi, beliau pernah menyatakan berdasarkan fakta-fakta historis dan data-data akurat bahwa sekte sesat Wahabi sesungguhnya merupakan produksi Inggris di penghujung Dinasti Utsmaniyah dengan tujuan semata-mata memecah-belah umat Islam.
Ulama besar Lebanon, al-Habib Syekh Samir bin Abdurrahman al-Khauli ar-Rifa’i al-Husaini, saat berkunjung ke Indonesia, Maret 2016 lalu, pun mengingatkan: “Jangan sampai Wahabi berhasil memporak-porandakan Indonesia.”
______________________________
* Dikutip/disampaikan pada acara bedah buku Perisai Ke-Aswaja-an Nahdlatul Wathan dalam seminar pra Muktamar XIII Nahdlatul Wathan (NW), 25 Juli 2016, di gedung Badan Kepagawaian Daerah Prov. Nusa Tenggara Barat (NTB), Mataram. Buku tersebut dibedah oleh tokoh terkemuka Nahdlatul Ulama di NTB, Drs. TGH. Munajib Kholid, dan dihadiri oleh segenap pengurus organisasi NW dari berbagai wilayah, daerah, cabang, ranting dan anak ranting. Acara dibuka oleh Sekretaris Daerah Prov. NTB dan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar NW.