Pipa Ilmu *

Puji syukur yang tiada tara, patut sekali kita haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan kita nikmat kesehatan, sehingga di hari dan tempat yang mulia ini kita bisa berkumpul dalam rangka merayakan ulang tahun Pondok Pesantren Ridlol Walidain NW Batu Bangka Jenggik yang ke-14, sekaligus memperingati haul ke-25 salah seorang ulama terkemuka dunia, yakni Syaikh Muhammad Yasin Isa al-Fadani. Sekaligus, memperingati haul kedua orangtua pendiri dan pimpinan Ponpes Ridlol Walidain, TGH. Husnuddu’at dan juga orang-orang tua serta keluarga kita yang telah meninggal dunia. Semoga dianugerahi syafaat Rasulullah Saw.

Syaikh Yasin yang kita peringati haulnya pada hari ini, adalah satu-satunya ulama yang mendapat julukan Musnid Dunia. Sebuah julukan istimewa yang menunjukkan bahwa beliau adalah penguasa sanad tertinggi seantero dunia. Artinya, semua sanad ilmu agama, tanpa kecuali, yang bersifat valid dan akurat serta bersambung hingga Baginda Rasul. ada di tangan beliau. Seluruh kitab klasik di bidang Hadits, Fikih, Tafsir, Tasawuf, Tauhid dan lain-lain, yang menjadi pedoman dasar umat Islam Ahlussunnah wal Jamaah di seluruh dunia, sanad-sanadnya ada di tangan beliau. Dan tidak banyak yang berhasil meraih sanad selengkap beliau. Sehingga, banyak ulama dari seluruh penjuru dunia datang ke beliau untuk mengaji sekaigus meminta sanad.

Perkara sanad, tidak banyak yang mengetahuinya maupun mengenal pentingnya, termasuk di kalangan orang-orang berpendidikan sekalipun. Apalagi di zaman kemajuan teknologi, di mana segala informasi dapat diperoleh secara instan melalui internet dan buku-buku di toko. Tidak semudah itu cara belajar dan mengajar yang sesungguhnya, dengan hanya mengakses internet atau membeli terjemahan kitab lalu mengajarkannya kepada orang lain. Para ulama menegaskan, jikalau tidak ada yang namanya sanad, maka akibatnya setiap orang akan menyampaikan ilmu seenak mulutnya.

Al-Maghfurulah Syaikh Muhammad Zainuddin bin Abdul Majid mengistilahkan sanad dengan istilah pipa ilmu. Dalam buku Wasiat disebutkan:

Guru agama pilih yang mursyid nyata.
Yang tetap utuh sambungan pipanya.
Jangan yang putus sambungan gurunya.
Agar tak nyesal kemudian harinya.

Di kesempatan lain, beliau masih berwasiat:
Murid yang putus dari gurunya,
Berarti rusak pipa ilmunya.
Hilang terbakar sari ilmunya.
Dibakar setan dan hawa nafsunya.

Bekali-kali beliau menyebut tentang pipa ilmu, menunjukkan bahwa sanad sebagai pipa ilmu merupakan syarat paling utama keberkahan ilmu. Oleh karena Syaikh Yasin dijuluki Musnid Dunia, maka itu artinya beliau diakui sebagai ulama yang paling kuat pipa ilmunya seantero dunia. Dan tidak banyak yang berhasil meraih ijazah sanad langsung dari beliau, sehingga saat ini banyak orang mencari-cari murid-murid beliau untuk meminta sanad. Tapi kita tidak perlu risau dan galau. Tidak perlu jauh-jauh mencari sanad. Alhamdulillah, di antara mereka yang pernah setia mengaji langsung ke beliau dan mendapatkan semua sanad beliau adalah Pendiri sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Ridlol Walidain NW Batu Bangka Jenggik, al-Mukarram TGH. Husnuddu’at. Mudah-mudahan beliau diberi umur panjang sehingga pipa ilmu yang luar biasa kuat itu dapat kita raih. Dan ini merupakan nikmat yang tiada tara pondok pesantren Ridlol Waldain yang insya Allah layak disebut sebagai Pondok Pesantren yang paling berkah, karena pipa ilmunya yang tergolong yang paling kuat. Amin ya Rabbal alamin.

Mudah-mudahan kita semua mendapatkan keberkahan dari Allah melalui Syaikh Yasin, juga dari Syaikh Muhammad Zainuddin yang menjadi asal wujud ponpes ini hingga berkembang dan maju seperti saat ini. Dan mari kita buka telinga dan hati untuk menyimak dengan seksama pengajian penuh hikmah yang akan disampaikan oleh orang nomor satu di Provinsi Nusa Tenggara Barat, yaitu pujaan hati kita, Tuan Guru Bajang kita, yang insya Allah beliau merupakan Gubernur paling berkah se-Republik Indonesia.

___________________________________

* Disampaikan sebagai pengantar pengajian di Ponpes Ridlol Walidain Jenggik pada 7  September 2014 dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang ke-14 sekaligus memperingati haul Syaikh Yasin yang ke-25. Acara dihadiri Gubernur NTB beserta Wakilnya.